Senin, 20 September 2010

Nurdin versus Arifin

Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di tanah air, Liga Super Indonesia (LSI), memiliki tandingan yakni Liga Primer Indonesia (LPI) yang telah dideklarasikan pada Jumat sore (17/9) di Griya Jenggala, Jakarta.
LPI sendiri digagas oleh pengusaha terkenal, Arifin Panigoro, sejak 5 September 2010 lalu. Sedianya, LPI akan bergulir pada 26 Oktober mendatang dan sebanyak 20 klub dari Divisi Utama dan LSI memastikan bakal tampil di sini.

Wacana liga tandingan ini sebelumnya telah diketahui Direktur PT Liga Indonesia (LI), Andi Darussalam. Ia pun telah bertemu dengan Arifin untuk membicarakan hal-hal penting menyangkut LPI tersebut.

"Tiga hari sebelum lebaran, saya telah bertemu dengan penggagas LPI, Arifin Panigoro. Saya sampaikan gagasan yang disampaikan sangat baik. Namun saya juga katakan kompetisi yang tidak berada di bawah PSSI tidak akan mempunyai ruang untuk bicara di tingkat AFC dan FIFA," kata Andi.

Andi pun dengan segera mengumpulkan seluruh klub LSI 2010/11 dan hanya dua klub yang tidak mengirimkan wakilnya, yakni Persipura dan Persisam. Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan kepada mereka untuk tetap berjalan sesuai dengan statuta yang berlaku.

"Mereka sudah tahu konsekuensinya bila melanggar statuta karena itu saya tidak perlu menjelaskannya lagi," kata Andi.

Dengan demikian Andi kembali menegaskan bahwa LSI 2010/2011 akan tetap digelar mulai 26 September 2010. Kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia ini akan diawali dengan Community Shield pada 25 September 2010 yang akan mempertemukan Arema Indonesia vs Sriwijaya FC.

Berikut daftar tim beserta perwakilannya di LPI.

1. Persema Malang (Peni Suparto)*
2. PSMS Medan (Dzulmi Eldias)
3. Persma/Manado United (Adjie Dermana)
4. Persebaya Surabaya (Saleh Mukadar)
5. Persipura Jayapura (Anton Imbenay)*
6. PSPS Pekanbaru (Dityo Pramono) *
7. Semen Padang (Toto Sudibyo Daconi) *
8. Medan United (Sarluhut Napitupulu)
9. Persitara Jakarta Utara (Rizal Hafid, Achmad Mawardi, Effendi Anas)
10. Persija Jakarta (Hadi Basalamah) *
11. PSM Makassar (Noor Karompot) *
12. PSIS Semarang (Novel Al Bakrie)
13. Arema Malang (Muhamad Nur) *
14. Deltras Sidoarjo (Saiful illah) *
15 Mitra Kukar (Endri)

Catatan :
*) Klub LSI musim 2010/2011

Pengelola LPI mengklaim bahwa kompetisi tersebut dibentuk bukan untuk menandingi kompetisi yang dibuat oleh PSSI dan Liga Indonesia. LPI bertujuan untuk memperbaiki kompetisi yang sudah ada.

"Apa yang kami lakukan ini sudah dilakukan Inggris pada 1992, Skotlandia pada 1998, dan Italia pada tahun ini. Di negeri-negeri itu, federasi sepak bola tetap dilibatkan dalam pengelolaan kompetisi," tutur Arya.

Perbedaan antara kompetisi yang digelar PSSI saat ini dengan LPI dan di negara-negara tadi, adalah kedudukan penyelenggara kompetisi yang sejajar dengan federasi sepak bola.

Perbedaan lainnya, LPI dan kompetisi di tiga negara tadi dimiliki oleh pesertanya sehingga seluruh keuntungan yang didapat dari kompetisi itu dikembalikan ke peserta. Sedangkan kompetisi di Indonesia pada saat ini dimiliki oleh PSSI. Klub tidak mendapatkan keuntungan finansial apa pun dengan mengikuti kompetisi tersebut.

Selain itu, LPI juga dibentuk dengan tujuan agar klub-klub peserta bebas dari suntikan dana APBD. Nantinya, klub peserta akan diberi modal dengan besaran beda tergantung kebutuhan. Agar modal tidak diselewengkan, setiap klub bakal diaudit oleh auditor publik.

Mengenai kemungkinan adanya tekanan kepada klub-klub tersebut nantinya, menurut Arya, PSSI dan PT Liga Indonesia tidak bisa semena-mena dan mencoret klub-klub yang akan berpartisipasi di LPI. Katanya, PSSI bisa kena sanksi FIFA jika melakukan hal itu. "PSSI tidak bisa melarang klub berkompetisi," tutur Arya.

"Kami ingin sekali perubahan dalam sepakbola Indonesia. Sudah tidak zamannya lagi klub-klub ditakut-takuti (oleh PSSI). Kami ikut di baris terdepan dalam perubahan besar melalui liga baru independen ini. Kami yakin LPI bisa lebih baik dan menguntungkan klub-klub anggotanya," papar Noor Korompot, salah satu pengurus teras PSM Makassar.

4 komentar:

  1. Akhirnya totalfootballindonesia mengangkat isu ini. ;D

    Kemarin isu ini sempet populer di FB.

    Kalau dilihat konsepnya sih bagus. Tapi kelihatane PSSI ga rela.. (yaiyalah)

    BalasHapus
  2. iyalah pemasukan khas Bandan Liga Indonesia.. hampir 95% ada di liga ini. Gimana klub2 mau berkembang juga.. klau pemasukan tiket jg harus etoran ke Pssi, jualan papan iklan a-board iklan juga di batasi.. bahkan, setiap klub tidak mendapatkan speserpun subsidi dari Djarum (45 milyar) lebih.. klub2 hanya mendapatkan 1 buah mobil AVP saja.. yang itu pun kepemilikannya di miliki oleh badan liga Indonesia. (gimna klub bisa maju dan mandiri klo caranya kayak gini????)

    BalasHapus
  3. Dan yang paling sedihnya lagi.. klubklub hanya memperoleh share yang sangat kecil dari hak siar Liga Indonesia hanya 25 juta per partai. badahal kita tau reting liga indonesia sangat tinggi, bahakan lebih tinggi dari primare league atau seri A italia. Minimal dari pemasukan iklan bs mencapai angka 150- sampai 200 juta/ pertandingan. Ya selayaknya mereka bisa mendapat 75 sampai 100 juta an setiap partai..

    BalasHapus
  4. Apaaa? Jadi seakan klub2 cuma nunut mejeng aja di ISL. Kalau cuma APV sih ga begitu jelas manfaatnya. Pantesan keuangan selalu menjadi isu.
    Aku aja lebih sering nonton liga super daripada liga inggris. Liga inggris cuma kalau arsenal main.

    Punya akun fb, Bung? Biar bisa share2. Btw, akunku ada di paling bawah blogku. Klik aja tulisan Andika Sanjaya.

    BalasHapus