Rabu, 25 Agustus 2010

Menunggu Kebangkitan sepakbola Serambi Mekah

Berbicara soal pembinaan usia dini, mengingatkan saya pada sejumlah anak-anak muda Aceh seumur remaja SMA yang sampai saat ini masih berada di Paraguay. Sejumlah anak-anak muda Aceh itu, sejak 8 Agustus tahun 2008 dikirim oleh Pemerintah Aceh ke sana dalam rangka menuntut ilmu sepakbola. Oleh sejumlah sejumlah koran lokal, mereka disebut sebagai Timnas Aceh.

Dalam skuad timnas Aceh yang dikirim ke Paraguay berjumlah tiga Puluh putra terbaik Aceh diantaranya, Muarif dari Langsa, Faumi Syah Reza dari Kabupaten Singkil, Satria Setiawan dari Aceh Utara, Zikrillah Tarmidi dari Aceh Utara, Zikri Akbar dari Bireuen, Rahmat Maulana dari Bireuen, Syahrijal dari Bireuen, T M Iqbal dari Bireuen, Zoel Fadli dari Pidie, Nendi Fadriansyah dari pidie, Ahmad Agung Fauzan dari Banda Aceh, Taufik Aksal dari Banda Aceh, Malem Budiman dari Banda Aceh, Dede Ramadhan dari Banda Aceh, Rivaldi dari Banda Aceh, Randi Rizki dari Aceh Besar, Andri dari Aceh Besar, Brayan dari Sabang, dll. Selama di Paraguay, Timnas Aceh saat ini ditangani Escuela Empoli FC.


Mengingat mereka masih harus menempuh pendidikan tingkat SMA, maka mereka juga didampingi oleh empat guru pendamping, yaitu Samsuar,S.Pd sebagai Manager, Mirza Afuadi,S.Pd, Mahdalena,S.Pd, dan Nasruddin,S.Pd.

Tentu saja salah satu tujuan penggiriman tim sepakbola Aceh ke Paraguay adalah untuk memajukan persepakbolaan Aceh. Menurut Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf yang dikutip beberapa media local bahwa suatu saat Aceh memiliki tim sepakbola yang tangguh, sehingga akan menjadi kiblat persepakbolaan di Tanah Air. Karena itu Pemerintah Provinsi Aceh telah mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendanai pembinaan tim junior ke Paraguay selama tiga tahun. Bahkan dalam berita terakhir disebutkan masa latihan mereka yang seyoganya tiga tahun, akan diperpanjang satu tahun lagi.


Mengenai keadaan mereka selama di Paraguay, sebagaimana yang dilaporkan media local di Aceh, selama ini perkembangan Timnas Aceh sudah mengalami kemajuan. Bahkan beberapa kali mampu mengalahkan klub papan atas Liga Paraguayo seperti Cerro Porteno. Meskipun pada awal-awal tahun 2010 ini pernah terbersit kabar bahwa timnas Aceh pernah terlunta-lunta berkaitan masalah tempat tinggal dan konsumsi. Sehingga sempat ramai diprotes oleh orang tua mereka di Aceh. Namun hal itu sudah kembali di atasi setelah dibentuk tim khusus untuk menanggani masalah itu.


Melihat track record kesebelasan Paraguay selama piala dunia kali ini, memang membawa harapan tertentu kepada timnas di Aceh. Seperti yang kita saksikan Timnas Paraguay mampu berbuat banyak meskipun akhirnya dihentikan dapat dihentikan Spanyol untuk memperoleh satu tiket menuju babak semifinal.


Pertanyaannya adalah apakah gaya sepakbola Aceh ke depan akan seperti yang diperlihatkan oleh timnas Paraguay selama piala dunia itu? Jawabanya sangat tergantung pada kemampuan mereka yang sedang berlatih di Paraguay dalam mengadopsi gaya sepakbola di sana. Banyak yang berharap mereka mampu melakukan itu sehingga dapat membawa perubahan dalam dunia sepakbola kita.


Satu hal yang perlu dicatat, melihat perkembangan sepakbola kita selama ini yang belum dapat berbicara banyak banyak. Mungkin ini salah satu solusi, bagaimana setiap daerah mau mengirim atlet sepakbolanya untuk belajar di negeri orang. Tak perlu mengharapkan pada PSSI. Memang hasilnya perlu ada pembuktian, tetapi Aceh sudah mencoba melakukannya. AYO BANGKIT GARUDA-GARUDA MUDA SERAMBI MEKAH


6 komentar:

  1. Kita memang perlu untuk bertindak selangkah lebih maju daripada pemerintah (PSSI), karena pemerintah kan biasanya urusannya lebih banyak, selain mengurusi sepakbola kan mereka juga harus menanggapi kritik media untuk kelangsungan kepengurusan.hehe

    BalasHapus
  2. Justru poin yang terakhir itu yang banyak memakan anggaran. Karena musti banyak dana yang di alokasikan untuk membuat gerakan tutup mulut..he2

    BalasHapus
  3. ini nih yang harusnya di lakukan negeri ini, "pembinaan" jangan cuma mengemis-ngemis ke negara orang nyari pemain.
    negeri ini negeri yang besar, tinggal gimana mengelola'a dengan jujur.
    pemain seperti boaz, pasti masih banyak di negeri ini

    BalasHapus
  4. INDONESIAN SUPERSTAR PLAYERS

    KIPER (GOALKEEPER) :
    TRI WINDU ANGGONO, KURNIA MEIGA HERMANSYAH, dan FERRY ROTINSULU

    DEFENDER (BELAKANG) :
    M. Nasuha, M. Roby, Hamka Hamzah, Yericho Christiantoko,
    Reffa Arvindo Badherun Money, Ricardo Salampessy, dan Ferdiansyah

    MIDFIELDER (TENGAH) :
    Irfan Bachdim, M. Zainal Haq, Abdul Rahman Lestaluhu, Imanuel Wanggai, Muhammad Ridwan, Arif Suyono, dan Firman Utina .

    STRIKER (PENYERANG) :
    Bambang Pamungkas, Boas Solossa, Syamsir Alam, Titus Bonai, Andik Firmansyah, Lukas Willem Mandowen, dan Aldaier Makatindu .

    “BEST” FORMATION OF INDONESIAN SUPERSTAR :

    COACH INDONESIAN SUPERSTAR :
    RAHMAD DARMAWAN

    ASSISTANT COACH INDONESIAN SUPERSTAR:
    JACKSEN .F. TIAGO & WOLFGANG PIKAL


    PELATIH KIPER :
    Ronny Paslah

    FORMASI : 4-3-3

    KIPER (GOALKEEPER) :
    KURNIA MEIGA HERMANSYAH

    DEFENDER (BELAKANG) :
    Ferdiansyah, Hamka Hamzah, M. Nasuha, Reffa Arvindo Badherun Money

    MIDFIELDER (TENGAH) :
    Abdul Rahman Lestaluhu, Imanuel Wanggai, Irfan Bachdim

    STRIKER (PENYERANG) :
    Titus Bonai, Boas Solossa, Syamsir Alam

    BalasHapus
  5. PERANG BINTANG “REAL” INDONESIA

    TIMNAS A (SENIOR )vs THE “BEST” OF TIMNAS U 23

    BEST STARTING ELEVEN OF TIMNAS SENIOR

    FORMATION : 4-4-2

    COACH TIMNAS A (SENIOR ) :
    RAHMAD DARMAWAN

    KIPER (GOALKEEPER) :
    KURNIA MEIGA HERMANSYAH

    BELAKANG (DEFENDER ) :
    Hamka Hamzah, M. Nasuha, M. Roby, Ricardo Salampessy

    TENGAH ( MIDFIELDER ) :
    Arif Suyono, Firman Utina, Muhammad Ridwan ,Irfan Bachdim

    PENYERANG ( STRIKER ) :
    Bambang Pamungkas & Boas Solossa

    PEMAIN CADANGAN :
    Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Ahmad Jufrianto, Gunawan Dwi Cahyo, Eka Ramdani, Rachmat Latief, Ian Louis Kabes , Oktovianus Maniani, Andi Oddang, Rahmat Rivai, dan Johan Juansyah


    STARTING ELEVEN OF “BEST”TIMNAS U 23

    FORMATION : 4-3-3

    COACH TIMNAS BEST U 23 :
    JACKSEN .F. TIAGO

    KIPER (GOALKEEPER) :
    TRI WINDU ANGGONO

    BELAKANG (DEFENDER ) :
    Ferdiansyah, Reffa Arvindo Badherun Money, Taji Prashetio, Yericho Christiantoko

    TENGAH (MIDFIELDER) :
    Abdul Rahman Lestaluhu, Imanuel Wanggai, M. Zainal Haq

    PENYERANG (STRIKER) :
    Lukas Willem Mandowen, Syamsir Alam, Titus Bonai

    PEMAIN CADANGAN :
    Elvis Nelson Anes, Alfin Ismail Tuasalamony, M.Rigan Agachi, Irfan Raditya, Rizky Ahmad Sanjaya Pellu, Dias Angga Putra, Munadi, Feri Firmansyah , Andrie Kurniawan, Andik Firmansyah, Aldaier Makatindu, dan Yandi Sofyan Munawar

    Waktu Pertandingan TIMNAS SENIOR VS
    TIMNAS U 23 : 120 menit (3 BABAK)

    BalasHapus