Selasa, 23 Juni 2009

Tubuh Pendek bukan halangan timnas tidak berperstasi

Melihat prestasi timnas Indonesia, saya selalu saja merasa prihatin. Betapa tidak negara ini begitu besar dan penduduknya sangat mencintai sepakbola. Begitu ada pertandingan sepakbola, stadion selalu penuh, dukungan tak henti selalu ada baik itu untuk klub atau timnas. Namun prestasi seolah tak mau mendekati pasukan Merah Putih,

Alasan kebanyakan orang, dan orang-orang di kepengurusan PSSI karena kendala fisik alias postur pendek. Belum lama ini PSSI mengeluarkan aturan mengenai tinggi badan untuk pemain timnas. Untuk posisi bek dan striker, minimal 180 cm, sedang untuk gelandang minimal 175 cm.

Memang langkah yang diambil PSSI sangat baik. Ini untuk mengantisipasi duel udara dan benturan dengan pemain asing dimana kita sering kali kalah. Namun tentu harus ada pengecualian. Mereka lupa, banyak pemain legenda Timnas senior juga banyak yang bertubuh mungil seperti Sucipto Suntoro, Aji Santoso, Ansyari Lubis, Fahry Husaini dan Widodo CP

Heran juga dengan PSSI. Kenapa mereka melakukan diskriminasi terhadap pemain hanya karena ukuran tubuh yang pendek. Andik Vermansyah hanyalah bintang baru di klubnya, Persebaya. Namun peran Andik tak bisa dipandang sebelah mata.Tubuhnya yang mungil memudahkan dia untuk mengecoh, mengelabui, mempermainkan, dan mengkadali pemain lain yang posturnya lebih tinggi dan gempal. Tubuhnya hanya setinggi 164 cm. Dia juga bukan pemain yang berisi.

Saya jadi teringat keberhasilan Barcelona meraih trofi Liga Champion Eropa dengan mengandaskan Manchester United 2-0 membuat klub Spanyol tersebut meraih treble winner di musim 2008/09 ini. Sukses besar tersebut tentu berkat tangan dingin pelatih Josep ’Pep’ Guardiola beserta pemain-pemain andalan Barcelona, yang rata-rata bertubuh pendek

Kemenangan 2-0 Barca, tak lepas dari peran Messi. Ia mencetak gol melalui sundulan memanfaatkan umpan silang cantik Xavi. Sundulan Messi tak bisa dijangkau van Der Sar. Gol melalui kepala ini jarang dibuat Messi karena postur tubuhnya yang pendek. Namun kali ini, Messidona mampu melayang menyundul bola pakai sisi kiri kepalanya.

Lionel Messi mengatakan, dimasa lalu tinggi badan sempat membuat dia down. Betapa tidak, pada usia 11, Messi kurang hormon pertumbuhan. Hingga sekarang, tingginya ''hanya'' 169 sentimeter. Cukup pendek ketimbang pemain sepak bola lain yang jangkung-jangkung.Namun, tinggi badan itu tak dia jadikan penghalang. Justru, tinggi badan menjadi semangat untuk bermain lebih baik. Impossible is nothing. kemustahilan itu tidak ada artinya.

Duo gelandang Barcelona yang juga pilihan utama di skuad El Matador, Xavi Hernandes dan Andres Iniesta hanya setinggi 170 cm. Tapi, meski tergolong pendek, pelatih Vicente Del Bosque tetap memilih keduanya sebagai dalam starting eleven. Belum lagi pemain-pemain spanyol lainnya seperti Fabergas, David Villa, dan David Silva

Secara fisik pemain Indonesia memiliki sedikit kendala karena postur tubuh pemain yang tidak terlalu tinggi. tapi semuannya itu dapat kita tutupi dengan mengasah kecepatan, taktik, dan penempatan posisi. Hal ini juga biasa kita liat di tim nasional Jepang, Mexico dan Argentina. Dengan skill yang tinggi tubuh-tubuh yang pendek malah menjadi keungulan tersendiri bagi timnas mereka.

Hal lainnya sepak bola butuh talenta. Jika kita bicara soal talenta, itu sesuatu yang tidak bisa diperhitungkan, kembali bicara masa depan sepak bola, Talenta adalah hal yang luar biasa yang tidak bisa di kendalikan.

Apa yang membedakan pemain-pemain seperti Diego Maradona (168 cm), Romario (169), Bebeto (170 cm) atau Lionel Messi (169 cm) dengan pemain lainnya? Jawabannya adalah kemampuan untuk melihat yang tak terlihat hal-hal di lapangan hijau. Mereka dianugerahi bakat untuk menghentikan waktu dan memandang masa depan dalam 90 menit pertandingan, dengan berbagai keputusan dan tindakan yang tidak pernah terbayangkan oleh pemain lawan, bahkan oleh rekan satu timnya sendiri. Pemain dengan bakat seperti itulah yang disebut dengan sebutan pemain bertalenta tinggi. Masak hal-hal seperti musti di ajari lagi sih PSSI ???? Atau memang PSSI tak pernah mau belajar dari sejarah sepakbola di jagatraya ini.
Rezza mahaputra Lubis for TOTAL FOOTBALL INDONESIA

Berikut ini FORMASI THE DREAM TEAM BERTUBUH PENDEK


2 komentar:

  1. menurutku ada baiknya jg si PSSI menerapkan aturan tinggi tp itu jng dijadikan syarat mutlak, misalnya kalo ada pemain pendek yg tampil cemerlang seperti Boas salossa, dia perlu untuk dimasukkan ke dalam skuad. kalo ingin mendapatkan pemain tinggi, maka PSSI perlu mengambil pemain muda yg memang sdh tinggi untuk dilatih (digembleng) secara rutin untuk nantinya disiapkan sbg tim senior masa depan

    BalasHapus
  2. setuju dengan pendapat Bro Dea.

    postur tubuh jangan dipakai sebagai syarat mutlak..

    btw sejak kapan aturan itu dijalankan pssi??

    BalasHapus