Selasa, 09 Februari 2010

Persib vs PSV Eindhoven 1988

Tim legendaris asal Belanda, PSV Eindhoven pada Maret 1988 pernah berkunjung ke Indonesia dalam rangka tur Asia bersama Phillips. Dalam turnya ini, PSV Eindhoven dihadapkan dengan beberapa tim papan atas Indonesia. PERSIB, yang saat itu menjadi tim yang paling bergengsi di tanah air diberi kesempatan melayani PSV Eindhoven dalam friendly match di Stadion Siliwangi.

Yang menarik perhatian, saat itu PSV dihuni pemain-pemain kelas dunia. Sebut saja Ruud Gullit, Ronald Koeman, Wim Kieft, dan Eric Gerets yang pernah menjadi kapten timnas Belgia. Bahkan Ruud Gullit saat itu tengah dipinang tim asal Italia AC Milan dan tercatat sebagai pemecah rekor pemain termahal dunia.

PERSIB, yang pada 1986 menjuarai kompetisi perserikatan harus berjuang keras meladeni Eric Gerets dkk. Maklum para punggawa Maung Bandung kalah segalanya, secara teknis maupun postur badan. Seperti umumnya orang Asia, para pemain PERSIB kalah tinggi dibanding pemain PSV.

“Kami selalu ketinggalan langkah dari para pemain PERSIB. Bisa diibaratkan, satu langkah Ruud Gullit sebanding dengan tiga langkah pemain PERSIB. Tapi saya bangga bisa berhadapan dengan Gullit, setidaknya saya telah berusaha untuk menghadangnya sebelum memasuki daerah pertahanan PERSIB,” ujar Adeng Hudaya, libero sekaligus kapten Maung Bandung.

Bisa ditebak, Ruud Gullit Cs. pun menang mudah. Hasil akhir dari pertandingan ini 4-0 untuk PSV Eindhoven. Gol-gol yang dijaringkan PSV umumnya hasil shooting jarak jauh. Keempat gol PSV Eindhoven dijaringkan oleh Willy van de Kerkhof (1), Eric Gerets (1), dan Ruud Gullit (2). Tim PERSIB yang saat itu ditukangi oleh Nandar Iskandar dan Indra Tohir menggunakan formasi 4-3-3.

“Para pemain Eindhoven memiliki tendangan yang keras dan akurat. Man to man marking yang dijalankan pemain PERSIB tidak bisa berjalan optimal, ini dikarenakan postur tubuh yang beda jauh. Bahkan di-body charge pun malahan kita yang tersungkur,” kenang Adeng.
Sukowiyono,gelandang yang saat itu tampil sebagai starter PERSIB mengatakan formasi yang diterapkan pelatih sebenarnya efektif untuk mengimbangi pergerakan Ruud Gullit c.s. namun harus diakui pemain PERSIB kalah fisik.

Walaupun kalah kelas, pemain PERSIB tidak gentar. Adeng Hudaya dkk. sangat bersemangat memberikan perlawanan kepada lawannya. Buktinya, setelah membobol gawang PERSIB empat kali di babak pertama, usai turun minum PSV tak bisa menambah gol.
“Terlepas dari hasil akhir, bagi saya pertandingan ini jadi pengalaman berharga bagi kami, kapan lagi bisa berhadapan dengan pemain kelas dunia seperti Ruud Gullit Cs.,”ungkap Suko.

Minta Diganti Gara-Gara Gullit
Duel Persib kontra PSV Eindhoven memang bak pertarungan antara David dengan Goliath, pasalnya sebagai tim amatir, Persib harus berhadapan lawan klub elit Liga Belanda yang juga disegani di pentas sepakbola Eropa. Tak heran hanyak kejadian lucu yang terjadi di lapangan hijau.
Pemain belakang PERSIB kocar-kacir menghadapi tekanan beruntun dari lawannya.Tendangan maupun sundulan kelas dunia yang amat bertenaga mengagetkan kiper PERSIB yang dijaga Wawan Hermawan. Baru separuh babak gawang PERSIB sudah kemasukan empat gol.

“Wawan Hermawan sempat menahan bola yang ditendang keras Ruud Gullit. Lucunya, saat Wawan mencoba menahan laju bola malahan badan Wawan yang terbawa masuk ke gawang PERSIB,” kata Adeng sambil tertawa. Senada dengan Adeng, Dede Rosadi yang saat itu turut andil membela Maung Bandung berkisah, para pemain Eindhoven tidak hanya memiliki tendangan yang keras, heading-nya pun membuat kiper Wawan tercengang. “Saking kerasnya heading Ruud Gullit, membuat Wawan ciut. Ia bilang sundulannya saja keras apalagi tendangannya. Di babak kedua Wawan meminta kepada pelatih untuk diganti oleh kiper cadangan yang saat itu dipercayakan kepada Erik Ibrahim,” ujar Dede mengenang..

7 komentar:

  1. Wakakak, pengalaman lucu seorang kiper. Tapi ya masih lumayan, 4-0, kelihatannya tanpa pemain asing cuma kalah segitu. Kalau sekarang dengan pemain asing, lawan tim sekelas Asia saja sudah kocar-kacir.

    BalasHapus
  2. Tim Persib juga pernah di permalukan 8-0 dengan AC Milan saat eksebisi di Stadion Senayan. Tapi ketika bertanding di Surabaya vs Tim jatim selection. AC Milan mendaptakan perlawanan lumayan dengan skor akhir 4-1. GOL tim jatim selection di ciptakan Agus Winarno. Tim Jatim selection di isi pemain2 terbaik dari klub2 asal jatim seperti Persebaya, Petrokimia Putra, Arema Malang, Assayabab Salim Group, Mitra Surabaya & Petroges Gersik

    BalasHapus
  3. ooooo..... ooooo.... ooooooowwwww

    BalasHapus
  4. Tahun 1987 Timnas Indonesia pernah menahan PSV 3-3 dalam pertandingan persahabatan,goal Indonesia dicetak oleh Jaya Hartono dan Ricky Yacob (2), pertandingan berlangsung di GBK dan disiarkan langsung oleh TVRI. Timnas pada waktu itu terdiri gabungan pemain2 galatama dan perserikatan. Pelatih PSV Guus Hiddink sempat memuji penampilan Ricky Yacob. Di tahun yang sama Timnas ini akhirnya juara di Piala Kemerdekaan (mengalahkan Aljazair) dan juara SEA Games untuk pertama kalinya (mengalahkan Malaysia 1-0).

    BalasHapus
    Balasan
    1. gol Ricky yakob melalui aksi solo run dan penalti. gol jaya hartono dengan kaki kirinya melalui sayap.

      Hapus
    2. gol Ricky yakob melalui aksi solo run dan penalti. gol jaya hartono dengan kaki kirinya melalui sayap.

      Hapus
  5. keunlah lumayan sakitu ge
    DUKUNG PERSIB MAKE MANAH

    BalasHapus